INFO SEHAT
62 % ORANG TUA TAK PEDULI JAJANAN ANAK
Sekitar 56 persen orang tua di Jakarta membebaskan anak-anaknya untuk jajan apa saja saat berada di luar rumah, termasuk di sekolah. Sibuk bekerja menjadi alasan bagi para orang tua tersebut untuk tidak peduli makanan apa saja yang dikonsumsi anak-anaknya.
Temuan itu merupakan hasil survey yang dilakukan Qraved, sebuah platform baru yang mengkhuskan diri pada makanan dan minuman yang dibutuhkan masyarakat ibukota. Survei itu dilakukan terhadap sekitar 1,587 orang tua di Jakarta tentang kesadaran mereka terhadap makanan yang dikonsumsi anak (5 – 16 tahun) saat berada di luar rumah.
Hasil survey yang dirilis pada akhir Juli 2016 lalu itu juga menemukan, 82 persen orang tua yang jadi responden mengaku memberikan uang jajan Rp 50,000 kepada anaknya dalam sehari, 9 persen orang tua memberikan uang jajan Rp 100,000 dalam sehari, 5 persen orang tua memberikan uang jajan di atas Rp 100,000, dan hanya 4 persen orang tua yang memberikan uang jajan kurang dari Rp 50,000.
Survey itu dilakukan Qraved dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional sekaligus memperkenalkan diri sebagai start up yang baru berusia 2 bulan,
Namun, dalam survey itu, sekitar 62 persen orang tua membawakan bekal untuk anak mereka, dan 30 persen orang tua mengurangi jumlah uang jajan anak.
Kebiasaan jajan sembarangan berkorelasi positif dengan intensitas sakit yang diderita anak-anak. Terbukti, dalam survey tersebut, 45 persen anak setidaknya 3 kali jatuh sakit dalam jangka waktu satu tahun.
Lalu ada 22 persen anak jatuh sakit 2 kali dalam setahun, 15 persen anak 1 kali jatuh sakit dalam setahun, 4 persen anak jatuh sakit 4 kali dalam setahun, dan terakhir ada 4 persen anak jatuh sakit 5 kali jatuh sakit dalam setahun. Hanya 10 persen orang tua yang mengaku bahwa anaknya tidak pernah sakit karena jajan sembarangan.
Kesimpulan dari survey tersebut, Qraved merekomendasikan agar orang tua mencari tahu apa yang dikonsumi anak saat di luar rumah, memberikan edukasi tentang makanan sehat kepada anak, dan menjadi lebih kreatif untuk mengolah makanan di rumah. Yanuar Jatnika
sumber : http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=3446
No comments:
Post a Comment